Pagi 26 Desember 2004 itu Delisa akan melaksanakan ujian praktek hafalan shalatnya. Dengan raut wajah tegang, memucat, Delisa mengangkat tangan kecilnya yang gemetar, namun mantap hatinya berkata: Delisa akan khusyu'. 'Allaahu-akbar' lantai laut retak seketika. Gempa menjalar dengan kekuatan dahsyat. ResensiNovel "Hafalan Shalat Delisa" Karya Tere Liye. - Latar Waktu : Pagi, siang, malam, dini hari. - Suasana : Senang, sedih, haru. - Sudut Pandang : sudut pandang yang digunakan penulis dalam cerita ini yaitu sudut pandang orang ketiga. Hal ini dapat dibuktikan oleh penulis yang selalu menyebutkan nama tokoh yang terdapat dalam novel ini. BagiSahabat yang pernah nonton film "Delisa", pasti tahu bahwa sebenarnya film tersebut diangkat dari novel karya Tere Liye.Resensi novel Hafalan Shalat Delisa, juga banyak dibuat karena ternyata cerita panjang ini kaya hal menarik dan bisa dipetik dari tokoh hingga alur ceritanya. Resensinovel hafalan shalat delisa Hafalan Shalat Delisa Pengarang : Tere Liye Tebal Buku : v + 248 halaman Penerbit : Republika Cetakan : VI, Januari 2008 2. Keunggulan Buku Buku ini disajikan dengan bahasa yang komunikatif. Dengan jalan ceritanya yang sama dengan peristiwa di kejadian nyata, memungkinkan pembaca untuk berimajinasi lebih Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd Nợ Xấu. Identitas Film Judul Film Hafalan Shalat Delisa Sutradara Sony Gaokasak Produser Chand Parwez Servia Penulis Naskah Armantono Pemain Film Reza Rahardian, Nirina Zubir, Chantiq Schagerl, Fathir Muchtar, Mike Lewis dan lain-lain. Produksi Film Kharisma Starvision Plus Durasi Film 1 jam 60 menit Sinopsis Film Disalah satu daerah di kota Aceh, tinggal seorang gadis kecil dan cantik bernama Delisa. Delisa tinggal bersama Umi ibu dan ketiga saudara perempuannya, yaitu Fatimah, Aisyah dan Zahra sikembar. Delisa sendiri merupakan anak bungsu dari pasangan suami istri Abi Usman dan Umi Salamah. Abi Usman yang bekerja sebagai anak buah kapal membuatnya harus hidup jauh dan terpisah dari kelurga kecilnya. Di kota Aceh, agama islam merupakan agama mayoritas. Oleh karena itu, orang tua Delisa menyekolahkan putri-putrinya di sekolah yang berbasis agama islam. Abi Usman dan Umi Salamah begitu baik dan selalu mendukung putri-putri nya dalam hal apapun selagi itu hal yang positif, terutama dalam hal mempelajari dan mendalami agama. Pada suatu hari di sekolah Delisa akan mengadakan ujian sekolah, salah satunya ujian ilmu agama, yaitu harus menghafalkan bacaan shalat. Umi Salamah pun berjanji kepada Delisa, jika dia bisa hafal bacaan shalat, maka Umi Salamah akan memberikan Delisa kalung emas yang berinisialkan D, sebagai arti dari kata Delisa. Mendengar Umi nya berkata demikian, Delisa pun langsung senang dan semangat untuk menghafal bacaan tetapi bukan hanya pada Delisa saja, Umi Salamah selalu memberikan hadiah kalung kepada semua putrinya, jika mereka bisa hafalan shalat. Pada suatu ketika ujian tes hafalan bacaan shalat pun tiba. Umi Salamah berangkat ke sekolah untuk mengantar sekaligus manyaksikan putrinya dites hafalan bacaan shalat. Ketika dalam proses pengetesan praktik dan hafalan bacaan shalat, Delisa membacanya terlihat khusu sembari menutup matanya. Pada saat dipertengahan Delisa membaca do’a iftitah, tiba-tiba ada gempa bumi yang terasa oleh orang-orang di sekitas Delisa, termasuk oleh Umi Salamah. Akan tetapi, karena Delisa membaca hafalan shalat dan praktik shalat nya sambil menutup mata, dia tidak menghiraukan hal yang terjadi itu. Pada saat itu semua orang berhamburan lari, karena takut tertimpa reruntuhan sekolah. Umi Salamah pun memanggil-manggil Delisa dari luar kelas, tapi Delisa tidak mendengarnya, karena saking khusu nya membaca hafalan shalatnya. Setelah itu, tiba-tiba gelombang tsunami datang dan menghantam kelas yang di dalam nya ada Delisa yang sedang praktik shalat. Kemudian Delisa terseret ombak, Delisa pun tenggelam dan dia berusaha untuk benerang dari dalam gelombang tsunami itu agar bisa selamat, akan tetapi Delisa tetap tenggelam dan dia tiba-tiba pingsan. Setelah tsunami selesai, Delisa ternyata terdampar di gundukan batu karang selama berhari-hari. Ketika itu, relawan dari negara asing pun menemukan Delisa dan seketika langsung membawanya ke rumah sakit. Seteh di rumah sakit, ternyata kaki kanan Delisa dinyatakan harus diamputasi oleh dokter. Ketika bencana tsunami terjadi, Abi Usman sedang bekerja berlayar di kapal dan tidak mengetahui bahwa di kotanya terjadi tsunami begitupun dia tidak mengetahui bahwa keluarganya menjadi korban tsunami. Hingga akhirnya Abi Usman diberitahu oleh rekannya bahwa di Aceh tempatnya itu terjadi tsunami. Abi Usman pun pulang ke Aceh dan dia tertegun, karena melihat kotanya dan rumahnya telah porak poranda diterjang tsunami. Beliau mencari keluarganya dan menanyakan ke sana kemari, akan tetapi tidak ketemu juga, hingga akhirnya Abi Usman bertemu dengan putrinya Delisa di salah satu rumah sakit. Pada saat itu Delisa sudah mau diadopsi menjadi anak angkat oleh relawan/tentara asing, akan tetapi, karena Delisa sudah bertemu dengan Abi nya, maka Delisa pun dibawa pulang oleh Abi Usman dan mereka pun harus menjalani kehidupan barunya tanpa ditemani keluarga yang lengkap seperti dahulu. Delisa pun terlihat senang dan bisa menerima keadaan, walau harus hidup dengan satu kakinya. Ulasan Film Dalam film Hafalan Shalat Delisa ini, mengajarkan kita untuk selalu semangat dalam mencari ilmu, terutama ilmu agama. Kemudian mengajarkan untuk menjadi seorang orang tua yang bertanggungjawab terhadap anak-naknya, terutama dalam hal memberikan pendidikan yang layak. Umi Salamah menggambarkan istri yang shaleha yang berbakti pada suami dan mau mengurus anak dengan ikhlas walau tanpa suami di sisinya, karena harus bekerja. Dalam peran tentara asing yang membantu warga Aceh, memberi contoh kepada kita, bahwa hidup harus saling tolong menolong. Abi Usman dan Delisa mengajarkan kita, bahwa kita harus bisa bangkit dari keterpurukan. Abi Usman juga memberikan contoh pada kita bahwa menjadi eorang laki-laki dan suami itu harus bertanggungjawab. Film ini juga mengajarkan kita untuk selalu bersikap ikhlas dan bersyukur dalam keadaan apapun. Delisa mengajarkan umat islam untuk khusu dalam shalatnya. Akan tetapi yang menjadi nilai kurang dalam film ini, yaitu ada beberapa pengambilan gambar yang terlihat jelas tidak natural atau terlihat memang seperti editan, seperti pada scien ketika menggambarkan Delisa tenggelam sampai ke dasar air dan pada scien yang lainnya juga masih ada yang terlihat seperti editan. Hal ini yang mungkin mengurangi nilai kesempurnaan dalam film ini. Kesimpuan Film Film Hafalan Shalat Delisa ini sangat bagus untuk ditonton oleh seluruh kalangan usia, terutama oleh anak-anak agar memberikan edukasi kepada anak untuk selalu semangat belajar, terutama mempelajari agama. Film ini juga mengajarkan banyak hal positif, seperti bersikap ikhlas, kerja keras, pantang menyerah, semangat, dan khusu dalam ibadah. Film ini juga pernah ditayangkan di TV dan memang film ini sangat bagus sebagai bahan edukasi anak, terutama yang beragaman islam. LDR dok. Maxstream Original / LDR dok. MVP Pictures / Geez and Ann Long Distance Relationship LDR merupakan hubungan asmara yang dilakukan secara jarak jauh. Bagi mereka yang memutuskan untuk menjalani hubungan seperti ini sangatlah tidak mudah. Butuh perjuangan, kepercayaan, hingga kesetiaan saat saling film Indonesia banyak yang mengangkat cerita hubungan jarak jauh. Memang ada yang berhasil menjalani hubungan seperti ini, tapi ada juga yang gagal dan patah hati setelah memutuskan untuk menjalani hubungan jarak dijadikan untuk pembelajaran, rekomendasi film tentang hubungan jarak jauh ini cukup seru untuk Eiffel I'm in Love 2003 menghadirkan kisah asmara gadis remaja yang harus menjalani hubungan jarak jauh dengan kekasihnya di ParisEiffel I'm in Love dok. Soraya Intercine Films / Eiffel I'm in Love2. Hafalan Shalat Delisa 2011 kisahkan seorang kepala keluarga yang harus bekerja di tengah laut dan meninggalkan keluarga tercintaHafalan Shalat Delisa dok. Starvision Plus / Hafalan Shalat Delisa3. Habibie & Ainun 2012 hadirkan kisah asmara jarak jauh antara seorang insinyur mesin yang bekerja di luar negeri dengan sang istriHabibie dan Ainun dok. MD Pictures / Habibie dan Ainun 4. 3 Nafas Likas 2014 menceritakan seorang pejuang kemerdekaan yang harus meninggalkan sang kekasih demi tugas negara3 Nafas Likas dok. Oreima Films / 3 Nafas Likas5. Di LDR 2015, hubungan jarak jauh antara beberapa anak muda yang mengalami putus asa dibumbui dengan kisah cinta segitigaLDR dok. Maxima Pictures / LDR Baca Juga 5 Cara Menjaga Hubungan dan Kedekatan dengan Saudara meski Harus LDR 6. Surat dari Praha 2016 menghadirkan kisah hubungan asmara jarak jauh yang dibalut dengan nuansa politik di masa orde baruSurat dari Praha dok. Visimena Pictures / Surat dari Praha7. Sabtu Bersama Bapak 2016 tidak hanya kisahkan cerita anak dan ayah, tetapi juga asmara jarak jauh di dalamnyaSabtu Bersama Bapak dok. Max Pictures / Sabtu Bersama Bapak8. Padahal baru saja menikah, sepasang suami istri harus berpisah dalam kurun waktu lama dan jarak sangat jauh di Critical Eleven 2017Critical Eleven dok. Starvision Plus / Critical Eleven9. Film Geez & Ann 2021 jadi gambaran perjuangan dalam menjalani hubungan LDR di tengah-tengah tidak direstui hubungan oleh orangtuaGeez and Ann dok. MVP Pictures / Geez and Ann10. Dibintangi Yuki Kato hingga Rebecca Klopper, LDR Love Distance Relationshi* 2023 bisa ditonton secara streaming di Maxstream sejak 31 Mei 2023LDR Love Distance Relationshi* dok. Creative Goods Inc / LDR Love Distance Relationshi* Sekali lagi, pikirkan baik-baik sebelum memutuskan untuk menjalani hubungan asmara jarak jauh. Buatlah sebuah aturan atau perjanjian dengan pasangan, jika ingin melaksanakannya. Selain itu, belajarlah untuk menjaga hati dari sekarang. Baca Juga 4 Fakta Film LDR, Yuki Kato Jadi Kakak Rebecca Klopper IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis. Informasi Awal - Hafalan Shalat Delisa merupakan film drama Indonesia yang dirilis pada 22 Desember 2011. Film ini disutradarai oleh Sony Gaokasak dan dibintangi oleh Nirina Zubir dan Reza Rahadian. Film ini diangkat dari novel laris karya Tere Liye dengan judul yang sama, yaitu Hafalan Shalat Delisa. Cerita yang ditulis oleh Tere Liye di dalam novel tersebut diangkat dari kisah nyata, Tragedi Tsunami Aceh. Kemudian, novel tersebut diangkat menjadi sebuah film yang diproduseri oleh Chand Parwez Servia. Sedangkan, naskah filmnya digubah dari novel menjadi script film oleh Armantono. Hafalan Shalat Delisa dirilis pada 22 Desember 2011 oleh Kharisma Starvision Plus. Seluruh pengambilan adegan film ini dibuat di Aceh. 1 Hafalan Shalat Delisa memiliki genre drama religi berdurasi 1 jam 42 menit. Film ini pun mendapat banyak apresiasi dan memiliki rating yang tinggi yaitu sebanyak 7,2/10 dari 2 Baca FILM - Ada Surga di Rumahmu 2015 Baca FILM - Kafir Bersekutu dengan Setan 2018Sinopsis Delisa Chantiq Schagerl, gadis kecil yang periang, tinggal di Lhok Nga, sebuah desa kecil yang berada di tepi pantai Aceh, dan mempunyai hidup yang indah sebagai anak bungsu. Abi Usman Reza Rahadian, ayahnya bertugas di sebuah kapal tanker perusahaan minyak internasional. Delisa sangat dekat dengan ibunya yang dia panggil Ummi Nirina Zubir, serta ketiga kakaknya yaitu Fatimah Ghina Salsabila dan si kembar Aisyah Reska Tania Apriadi dan Zahra Riska Tania Apriadi. Pada 26 Desember 2004, Delisa bersama Ummi sedang bersiap menuju ujian praktik shalat ketika tiba-tiba terjadi gempa. Gempa yang cukup membuat ibu dan kakak-kakak Delisa ketakutan. Tiba-tiba tsunami menghantam, menggulung desa kecil mereka, menggulung sekolah mereka, dan menggulung tubuh kecil Delisa serta ratusan ribu lainnya di Aceh serta berbagai pelosok pantai di Asia Tenggara. Delisa berhasil diselamatkan Smith Mike Lewis, seorang prajurit Angkatan Darat AS, setelah berhari-hari pingsan di cadas bukit. Sayangnya luka parah membuat kaki kanan Delisa harus diamputasi. Penderitaan Delisa menarik iba banyak orang. Smith sempat ingin mengadopsi Delisa bila dia sebatang kara, tetapi Abi Usman berhasil menemukan Delisa. Delisa bahagia berkumpul lagi dengan ayahnya, walaupun sedih mendengar kabar ketiga kakaknya telah pergi ke surga, dan Ummi belum tau ada di mana. Delisa bangkit di tengah rasa sedih akibat kehilangan, di tengah rasa putus asa yang mendera Abi Usman dan juga orang-orang Aceh lainnya. Delisa telah menjadi malaikat kecil yang membagikan tawa di setiap kehadirannya. Walaupun terasa berat, Delisa telah mengajarkan bagaimana kesedihan bisa menjadi kekuatan untuk tetap bertahan. Walau air mata rasanya tak ingin berhenti mengalir, tetapi Delisa mencoba memahami apa itu ikhlas, mengerjakan sesuatu tanpa mengharap balasan. Ia pun terus mendoakan ketiga almarhumah kakaknya, dan ibunya. 3Pemeran Chantieq Schagerl sebagai Delisa Reza Rahardian sebagai Abi Usman Nirina Zubir sebagai Ummi Ghina Salsabila sebagai Fatimah Reska Tania Apriadi sebagai Aisyah/Zahra Billy Boedjanger sebagai Teuku Dien Mike Lewis sebagai Smith 4 Baca Reza Rahadian Matulessy Baca Nirina ZubirTrailer Berikut trailer film Hafalan Shalat Delisa 2011 yang diangkat dari kisah nyata Tsunami Aceh 2004. Film ini diangkat dari novel karya tere-liye berjudul sama, yaitu Hafalan Shalat Delisa. Mengisahkan tentang seorang gadis kecil dari Aceh bernama Delisa yang sedang berusaha menyelesaikan hapalan shalat agar mendapatkan hadiah kalung. Namun, semuanya berubah saat negara api menyerang saat tsunami filmnya nggak jauh beda dari buku, meskipun ada yang beda dikit. Tapi suwer, saya sangat menikmatinya. ' Malah saya bener-bener bersyukur karena telah menontonnya. Udah lama banget saya nggak merasa se-trenyuh ini setelah menonton sebuah film. Terakhir ya Taare Zameen filmnya cukup bagus, meskipun banyak animasi ala Ind****ar yang bikin rada-rada sweatdrop. Adegan tsunami-nya, misalnya, rada-rada gimanaaa gitu karena keliatan banget efek komputer. ^^;; Namun, terlepas dari itu, kekuatan ceritanya memang menghanyutkan. Akting para pemainnya-terutama Reza Rahardian sebagai Abi-sangat menyentuh, apalagi waktu dia nangis setelah pulang ke Aceh dan melihat rumahnya rata dengan tanah. T___TKekurangan lainnya... ehm itu gaya kerudung Umi gaya 2011 kali, bukan gaya 2004. plak Dan saya sama sekali nggak inget ada romansa antara Ustadz Rahman dan Kak Sophie atau saya aja yang lupa? Baca bukunya udah lama sih. Tapi yang terakhir itu gak terlalu mengganggu sih, malah bikin cengar-cengir ada selipan begituannya. ^_^Well, secara umum... film ini memang penuh drama, meski sama sekali nggak lebay. Cerita yang mengalir seperti novelnya berhasil dipertahankan dalam film ini-mungkin memang film ini menekankan pada plot sehingga penonton terhanyut dan menontonnya dengan serius memang nuansa filmnya serius sih. Banyaaaaaak banget adegan menyentuh yang sukses bikin saya berkaca-kaca, bahkan temen saya yang nonton bareng aja berkali-kali mengusap mata. 'Saya inget banget, adegan yang bikin saya nangis di bukunya itu waktu Delisa meluk Abi dan bilang, "Delisa cinta Abi karena Allah". Di sini pun saya berkaca-kaca banget pas nonton bagian itu. T^TPemeran Delisa menurut saya cukup berhasil menampilkan imej kanak-kanak Delisa yang polos, walaupun-kalo boleh saya bilang-wajahnya itu rada terlalu Arab, beda sama yang saya pikirkan. Tapi sebagai aktris cilik baru, saya rasa aktingnya sudah baik sekali. Mungkin ada beberapa yang kurang natural, but it's OK... saya tetap terkesan. 'DSecara keseluruhan, saya jatuh hati sama film ini. Realisasi yang cukup bagus untuk novelnya, jauh lebih bagus daripada ekranisasi Ayat-ayat Cinta ya iyalah, nggak usah dibandingin itu mah -,-. Pesan moral tentang keikhlasan yang memang kental sekali di novelnya terwujudkan dengan sempurna di sini. Bener-bener film yang cocok ditonton keluarga... pembelajaran yang bagus untuk anak-anak. 'Sangat sangat sangat direkomendasikan~! XDcopas from

resensi film hafalan shalat delisa